Cerita Cinta
#Part 1
(Awal Pertemuan)
Namanya
Muhammad Rachdian Al Azis. Aku biasa panggil dia “Koko”, ya, karena mata
sipitnya. Dan menurutku panggilan “Koko” juga cukup lucu dan mudah disebut,
jadi sudah hampir empat tahun ini aku memanggil dia dengan sebutan itu. Dan
keluargaku juga sudah ketularan, sampai-sampai bapak kadang manggil dia dengan
sebutan “Mas Koko”. Agak aneh sih, tapi ya gimana, nama itu sudah terlanjur enak
untuk disebut. Hehe.
Oh ya, nggak
usah berharap bisa menghubungi dia di media sosial apapun. Mentok-mentok dia
cuma buka facebook atau whatsapp, itu pun dibuka sebulan sekali, bahkan mungkin
lebih. Ya... karena dia sudah cukup sibuk dengan buku-bukunya. Sampai-sampai
dia pernah mendapat julukan “manusia batu” dari teman-temannya. Begitulah Koko,
dia bisa lupa handphone kalau sudah
baca buku, apalagi buku karangan penulis favoritnya; Bung Pram. Hampir semua
buku Bung Pram yang berhasil diterbitkan, Koko sudah punya.
Aku
ketemu Koko sekitar lima atau enam tahun yang lalu. Nggak terlalu jelas sih
waktu itu, yang jelas dulu kita sama-sama belum saling kenal, aku cuma tahu
nama dia “Azis” dari temanku Rizka, dia adik kelas Koko di salah satu ekskul
SMA-ku, pusakawira; ekskul perpustakaan sekolah. Yang aku ingat waktu itu, aku
dan Rizka baru keluar lobby sekolah dan ada Koko lewat naik motor vixion-nya,
kemudian mereka (Koko dan Rizka) ngobrol sebentar sebelum Koko akhirnya pulang
duluan. That’s all. itulah awal
pertemuan kita, nggak ada yang spesial, nggak kayak cerita-cerita cinta
pandangan pertama.
Beberapa
bulan kemudian, aku ikutan seleksi masuk OSIS, rangkaian seleksinya lumayan
banyak, seingatku ada case study, pos
to pos dan interview. Nah, saat
interview inilah pertemuan keduaku dengan Koko. Waktu itu aku diwawancarai oleh
kak Mulky, dia baik dan wawancaraku berjalam dengan lancar sampai... Koko
datang. Dia datang sok galak dan
mendebatku dengan menyebalkan, sampai di akhir perdebatan dia membuang formulir
pendaftaran OSIS-ku. Entah, tapi waktu itu aku sangat kesal. Hff. Dan
belakangan aku baru tahu kalau ternyata dia ketua pelaksana seleksi OSIS.
Pengurus
OSIS terpilih pun akhirnya diumumkan beberapa hari seletah interview. Ternyata aku terpilih dan menjadi pengurus bidang IPTEK,
departemen V. Agak kaget sih, soalnya aku kira aku nggak akan terpilih karena
formulirku sudah dibuang. Nggak lama setelah pengumuman pengurus OSIS terpilih,
tibalah hari pelantikan. Di SMA-ku, sebelum pelantikan, semua calon pengurus OSIS
wajib dulu mengikuti DLP (Diklat Lanjut Pengurus).
Kalau
tidak salah, DLP ini dilaksanakan selama dua hari satu malam (aku agak lupa).
Hari pertama DLP, semuanya masih baik-baik aja. Kami pengurus OSIS diberi
berbagai materi tentang organisasi. Tiba-tiba, dini hari sekitar pukul dua,
kami dibangunkan secara ‘hmm’ begitulah. Ternyata tiba waktunya kami dikasih
‘surprise’. Kita harus melewati berbagai pos dengan mata tertutup. Sekitar
pukul enam, kelompokku sudah berhasil melewati berbagai pos. Kemudian kami
dikumpulkan kembali di lapang sekolah. Nggak lama, Koko memanggil anggota
departemen V, termasuk aku. Dan disana aku baru tau kalau Koko adalah mantan
ketua departemen V. Kami dipisahkan dari departemen lain. Dan, kami diberi another surprise, (re: kolam renang
lumpur), dan kami harus nyemplung. Kebayang nggak sih gimana sebelnya aku dulu
sama yang namanya “Muhammad Rachian Al Azis”?.
Baiklah,
setelah DLP selesai, aku sudah melupakan kekesalan-kekesalan yang dibuat oleh
si sipit itu. Kemudian pada suatu hari, aku ganti profil picture fb. Dan agak kaget ternyata si orang nyebelin itu
tiba-tiba sok kenal dan komen fotoku itu. Sekarang baru bingung, kenapa ya dulu
sebel tapi komennya dibales. Entah, mungkin takdir, karena setelah
dipikir-pikir kalau bukan karena komen ini, mungkin kita nggak akan pernah
‘kenal’ dan jadi kayak sekarang.
Setelah
Koko komen di fotoku itu, nggak tau gimana caranya kita tiba-tiba jadi smsan.
Awalnya dia pinjem buku dan pinjem dasi. Dan setelah beberapa lama smsan, aku
baru tau kalau ternyata rumah kita tetanggaan; satu desa. Nggak nyangka banget.
Terus, dia beberapa kali ngajak berangkat bareng. Aku gak pernah berani bawa
laki-laki ke rumah, jadi dia jemput aku agak jauh dari rumah. Motornya yang
dulu masih sama dengan yang sekarang (vixion) tapi dulu dimodifikasi jadi
tinggi banget dan bingung gimana cara naiknya.
Waktu
itu aku belum peka kalau dia pdkt, karena kirain sekedar karena kita
tetanggaan. Sampai beberapa teman di OSIS ngeledekin kita dan bilang kalau Koko
lagi deketin aku. Jujur, aku sempat galau karena waktu itu aku lagi dekat
dengan orang lain. Tapi, akhirnya aku harus milih. Dan aku pilih dia, karena
aku lihat Koko orangnya tulus (walaupun nyebelin *ups). Dulu, sebelum kita
jadian, Koko pernah pas hujan deras nyari minuman jeruk anget buat aku yang
lagi sakit tenggorokan. Haha, nggak tau, tapi mungkin disitu aku mulai jatuh
cinta sama dia.
.
.
.
(to be continue in Cerita Cinta #Part 2)
*terpanggil*
BalasHapusIH LUCU! LANJUTIN DONG WKWKW
BalasHapus