Buka mata dan sadarilah
betapa cepatnya waktu meninggalkan kita, detik demi detik. Rasakan betapa
kencangnya waktu berlari. Tik..tok..tik..tok... Cepat.. Iya sangat cepat!
Kemarin rasanya saya masih seorang anak kecil yang merengek-rengek karena minta
dibelikan balon yang membuat saya tertarik dan penasaran karena balon tersebut dapat
terbang, dan waktupun menyulap saya menjadi seorang remaja hampir dewasa yang
bahkan sudah tahu alasan mengapa balon itu dapat terbang. Secepat itu...
Saya terbangun pagi hari di atas
tempat tidur saya, lalu melangkahkan kaki, selangkah..dua langkah, menghabiskan
43200 detik yang begitu cepat, setelah itu kembali lagi ke tempat tidur, dan
begitu seterusnya. Semuanya sama saja, yang berbeda hanya kemana saya melangkah
hari ini dan bagaimana cara saya memperlakukan waktu saya.
Bisa jadi hari ini kita sehat wal
afiat, berjalan kesana kemari melakukan ini dan itu, namun siapa yang tahu?
bahkan bisa saja 10 detik lagi kita jatuh sakit. Bisa jadi sekarang kita sedang
bahagia, namun suapa yang tahu? bahkan bisa saja 10 detik lagi kita menangis.
Serumit itu waktu.. tak ada yang mengetahui kecuali Yang Menciptakannya.
Kadang saya merenungkan apa saja
yang telah saya perbuat dengan waktu 17 tahun 10 bulan di bumi-Nya. Kemana saja
saya telah melangkah dan bagaimana saya memperlakukan waktu saya. Tidak mungkin
memang untuk kita dapat melawan kencangnya arus waktu dan dapat kembali untuk
memperbaiki langkah-langkah kita yang mungkin keliru di waktu lampau. Tapi
merenungkan waktu bisa mengingatkan kita betapa pentingnya setiap detik waktu
dan memikirkan bagaimana berbuat yang lebih baik di waktu yang akan datang.
Suatu ketika pun ketika kita sedang
bosan pasti kita merasa bahwa waktu berjalan begitu lambat dan meminta Allah
untuk mempercepat waktu, ketika menunggu sesuatu misalnya. Dan saya pun pernah
berfikir dan berdoa agar hal yang saya tunggu-tunggu dan saya anggap (mungkin)
sangat menyenangkan segera datang, ternyata saya mendapat satu teguran, kemarin
saya baca satu ayat suci dari Yang Menciptakan saya, “Sesuatu yang telah
ditentukan Allah pasti akan datang. Maka janganlah kalian minta untuk
disegerakan.” (QS 16:1). Jawaban bahwa saya harus bersabar menunggu.
Biarkan waktu berjalan sebagaimana
mestinya. Secepat apapun atau selambat apapun.
nuhun kaang
BalasHapus